Jumat, 13 Juni 2014

TOKSIKOLOGI 2014



SOAL  MID

1.      Jelaskan definisi istilah berikut ini !
a.       Toksikologi
b.      Karsinogenik
c.       Xenobiotik
d.      Neurotoksik
2.  Berikan penjelasan minimal 4 tahapan yang dilalui dari suatu bahan beracun sehingga dapat menyebabkan efek  toksik !
3.      Sebutkan minimal 4 golongan / klasifikasi bahan beracun disertai contoh bahan !
4.      Berikan penjelasan perbedaan tujuan uji toksisitas antara uji kualitatif dan kuantitatif!
5.  Dalam suatu pengujian uji toksisitas, bahan dalam phenicol  terhadap bakteri Staphylococcus diketahui medium biakan plate agar mengandung choloram phenicol 5%. Hari pengamatan mikroskopik dinyatakan bahwa 50% populasi Staphylococcus mati dan hasil ekstraksi mass sel Staphylococcus dijumpai choloram phenicol 2%.
a.       Tentukan objek LC dan LD
b.      Berapa kadar nilai LC 50 dan LD 50
c.       Bagaimana perbedaan antara LC 50 dan LD 50


( RANGKUMAN )

Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang racun yang di dalamnya mencakup bahan toksin dan efek yang ditimbulkan. Dalam toksikologi ada beberapa istilah yang sering dijumpai diantaranya :
a.       Karsinogenik         : merupakan suatu istilah yang dinyatakan untuk penyabab kanker.
b.      Xenobiotik              : merupakan zat asing yang masuk dalam tubuh manusia
c.       Neurotoksi : Jenis racun yang menyerang sistem syaraf
Beberapa hal tersebut dapat muncul ketika suatu bahan baracun masuk atau menginfeksi  organ dan jaringan tubuh  melalui beberapa tahapan hingga bahan beracun tersebut memberikan efek toksik. Adapun tahapan – tahapan yang dilalui yaitu :
1.      Tahap pemaparan
Dikenal dengan Entry site, dimana toksik masuk melalui mulut, kulit, pernapasan dan injeksi.
2.      Absorbtion /penyerapan
Penyerapan terjadi ketika bahan beracun masuk ke dalam suatu jaringan dan masuk ke dalam darah.
3.      Distribusi dan kinetic
Toksifikasi dan detoksifikasi yang menyeebbkan terjadinya metabolisme pada hati
4.      Eliminasi
Merupakan tahap pengeluaran hasil metabolisme yang dapat dikeluarkan melalui urine ataupun tinja.
Bahan beracun penyebab toksik yang masuk ke dalam tubuh dapat pula digolongkan berdasarkan klasifikasi  berikut :
a.       Bahan kimia berdasarkan wujud : CO (gas)
b.   Bahan kimia berdasarkan sifatnya : logam berat contahnya Aluminium (Al) dan logam ringan contohnya Magnesium (Mg)
c.       Berdasarkan sumbernya : misalnya dari hasil pembakaran industry
d.      Berdasarkan penggunaanya : penggunaan peptisida
Untuk mengetahui suatu bahan terdapat kandungan toksin atau tidak, dapat dilakukan uji toksisitas untuk menetukan kandungan dan jenis dari suatu bahan beracun. Uji toksisitas yang dilakukan yaitu :
a.       Uji  kualitatif
uji yang dilakukan untuk mengetahui  ada tidaknya jenis zat beracun yang terdapat dalam suatu sampel.
b.      Uji kuantitatif
Uji yang dilakukan untuk mengetahui kadar atau jumlah toksin dalam suatu bahan atau sampel.
Adapun Contoh uji toksisitas yang dapat dilakukan adalah uji Choloramphenicol terhadap bakteri Staphylococcus dengan menggunakan medium biakan plate agar yang mengandung Choloramphenicol 5%.  Selanjutnya dilakukan pengujian mikroskopik  yang hasil dinyatakan 50%  populasi  Staphylococcus mati dan hasil ekstraksi massa sel Staphylococcus dijumpai Choloramphenicol 2%. Dimana objek LC akan dinyatakan sebagai  Choloramphenicol dan objek LD dinyatakan sebagai populasi Staphylococcus. dengan kadar LC sebanyak 2% dan kadar LD sebanyak 5%.

Minggu, 01 Juni 2014

toksikologi2014

    HEPAR (HATI)



                                           

                    NAMA KELOMPOK VIII :

  MAHMUD LASINE         NIM : AKS.212.023
MAWAR DIANA                   NIM : AKS  2.12.024  
MERLISA TAMRING          NIM : AKS  2.12.025 
 AKADEMI D-III ANALIS KESEHATAN
SANDI KARSA MAKASSAR
2014

9.4   Hati
Fungsi hati pada manusia sangat vital dan sangat penting dalam struktur organ tubuh manusia dan untuk menopang kehidupan. Hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh dan melakukan banyak fungsi penting untuk menjaga tubuh dari racun dan zat-zat berbahaya lainnya. Hati merupakan organ vital yang mendukung hampir setiap organ dalam tubuh dalam beberapa segi. Tanpa hati yang sehat, seseorang tidak dapat bertahan hidup sama halnya seperti jantung. Berbeda dengan fungsi protein pada tubuh manusia yang sifatnya sebagai penopang atau secondary, hati memiliki fungsi yang sangat vital bagi manusia.
Hati orang dewasa rata-rata beratnya sekitar tiga pon atau hampir 0.5 kg. Terletak di bagian kanan atas rongga perut dan di bawah diafragma, hati terdiri dari dua lobus. Hati menerima sekitar 1,5 liter darah setiap menit melalui arteri hati dan vena.
Fungsi Hati

Hati memiliki beberapa fungsi yang sangat vital perannya bagi tubuh manusia, setidaknya hati memiliki minimal 5 fungsi utama yang tidak dapat kita manipulasi dan memang memiliki peran vital bagi kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa fungsi yang kita kenal secara umum.
v  Fungsi Hati Untuk Menawar Racun (detoksifikasi)
Mungkin kita telah sering mendengar bahwa hati adalah sebagai penawar racun dalam tubuh manusia. Hati dapat membersihkan tubuh kita dari zat aditif berbahaya sebagai contoh adalah konsumsi obat obatan dan sisa buang atau residu anti bodi yang kita konsumsi. Hati membantu manusia dalam membuang zat berbahaya yang kita konsumsi agar dapat dibuang saat pencernaan nanti fungsi ini sering di sebut fungsi detoksifikasi.
Hati Sebagai Pengatur Komposisi Darah
Hati memiliki peranan dalam mengatur komposisi darah yang terdiri dari lemak, gula, protein, dan zat lainnnya. Hati juga dapat membantu membuang zat bilirubin. Zat ini merupakan zat yang kurang baik untuk pencernaan seseorang sehingga harus dibuang oleh tubuh.
Dari fungsi hati di atas sebenarnya fungsi ini dapat di bagi berdasarkan proses yang lebih signifikan. Jika dijabarkan lebih lanjut fungsinya ada 6 fungsi utama.
6 Fungsi Hati Manusia
Ada 6 fungsi hati manusia yang sangat berperan penting dalam proses yang mendukung kehidupan manusia, berikut adalah penjelasan rinci mengenai fungsi ini.
1. Fungsi Penyimpanan
Hati berfungsi sebagai bagian yang melakukan penyimpanan, Hati menyediakan tempat untuk menyimpan banyak nutrisi penting, vitamin, dan mineral yang diperoleh dari darah melalui sistem portal hepatik. Hati juga menyimpan berbagai vitamin seperti A,D,E,K, dan B12, mineral besi dan untuk memberi zat penting lainnya untuk jaringan tubuh.
2. Fungsi Pencernaan
Hati memiliki peran aktif dalam proses pencernaan melalui produksi empedu. Empedu merupakan campuran air, garam empedu, kolesterol, dan pigmen bilirubin. Emulsifikasi lemak oleh empedu adalah untuk membuat gumpalan lemak besar menjadi potongan kecil yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh manusia. Hati yang rusak juga bisa berdampak pada penyakit ginjal, ciri ciri penyakit ginjal adalah sakit disekitar pinggang.
3. Fungsi Metabolisme
Hepatosit hati bertugas dengan banyak pekerjaan metabolik penting yang mendukung sel-sel tubuh. Hati berperan dalam metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein menjadi bahan biologis yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
4. Fungsi Detoksifikasi
Darah yang melewati hati selama proses pencernaan akan di deteksi untuk mendapati zat beracun dan berbahaya yang terdapat pada makanan. Enzim dalam hepatosit memetabolisme banyak racun seperti alkohol dan obat-obatan dan menjadi metabolit aktif. Untuk menjaga kadar hormon dalam batas homeostatis normal, hati juga memetabolisme dan menghapus hormon sirkulasi yang diproduksi oleh kelenjar tubuh manusia itu sendiri.
5. Fungsi Produksi
Hati bertanggung jawab untuk produksi beberapa komponen protein penting dari plasma darah: protrombin, fibrinogen, dan Albumin. Protrombin dan protein fibrinogen merupakan faktor koagulasi yang terlibat dalam pembentukan bekuan darah. Albumin merupakan protein yang menjaga lingkungan isotonik dari darah sehingga sel-sel tubuh tidak mendapatkan atau kehilangan cairan tubuh.
6. Imunitas
Fungsi hati sebagai organ sistem kekebalan tubuh melalui fungsi sel-sel Kupffer yang melapisi sinusoid. Sel Kupffer adalah jenis makrofag tetap yang merupakan bagian dari sistem fagosit mononuklear bersama dengan makrofag di limpa dan kelenjar getah bening. Sel Kupffer memiliki peran penting dengan menangkap dan mencerna bakteri, jamur, parasit, sel darah usang, dan puing-puing selular.
Tips Menjaga Fungsi Hati
Ada beberapa tips dalam menjaga fungsi hati yang baik dan benar agar dapat menjaga hati agar tetap sehat dan menghindarkannya dari kerusakan yang berbahaya. Tidak sama dengan fungsi lemak yang mungkin berbahaya jika dalam kadar ambang batas, hati tidak memiliki kadar dan harus tetap dijaga sebaik mungkin agar menghindarkan kita dari penyakit sirosis hati dan penyakit liver lainnya. Tips menjaga hati agar tetap sehat adalah sebagai berikut.
Hindari makanan instan dan kaleng, bahaya makanam kaleng memang tidak bisa terbantahkan, setiap makanan kaleng tentu memiliki zat serta pengawet yang dapat menjadi racun dalam tubuh.
Hindari makanan mie instan, bahaya mie instan memang sangat banyak, selain untuk lambung mie instan mengandung berbagai zat berbahaya. Hindari sayuran berpestisida
Terapkan pola hidup sehat dengan berolahraga.